Sebelum para peneliti menemukan adanya black hole, ternyata Al Quran telah mengungkap kejadiannya ratusan tahun yang lalu. Allah berfirman yang makna harfiahnya sebagai berikut, ‘Maka aku bersumpah dengan khunnas, yang berjalan lagi menyapu.’ (at-Takwir: 15-16)
Hadith
Dari Anas radhiallahu'anhu dari Nabi shollalllahu 'alahi wa sallam di dalam menceriterakan apa yang difirmankan oleh Tuhan Yang Maha Mulia lagi Maha Agung, di mana Allah berfirman: "Bila seseorang itu mendekat kepada-Ku sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta, bila ia mendekat kepada-Ku sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa, dan apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari". (Riwayat Bukhari).
Dari Ibnu `Abbas radhiallahu'anhu berkata, Rasulullah shollalllahu 'alahi wa sallam bersabda: "Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu karenanya yaitu kesehatan dan kesempatan". (Riwayat Bukhari).
Milenium ke tiga saat ini, posisi wanita menjadi sebuah acuan dalam menuntun aturan Rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rohmah. Posisi wanita begitu pentingnya bagi sang suami dan juga anak-anaknya. Karena, tentu kita harus banyak menyadarkan betapa indahnya menjadi seorang Ibu yang senantiasa setia kepada suami mereka atas dasar keimanan dan membimbing anak-anak mereka menjadi Pelita dan harapan masa depan kemuliaan islam.
Kekinian Jenjang karier yang diharapkan oleh kebanyakan kaum hawa. Mereka menginginkan duduk menjadi wanita-wanita yang mampu menunjukan kualitasnya dalam bidang professionalisme kerja. Jabatan-jaabtan tinggi mereka duduki. Seakan-akan kedudukan menjadi wanita karier begitu mulia dihadapan yang lainnya. Selain itu, “seniman-seniman” wanita yang sengaja mengumbar foto-foto dan melakukan aksi baik itu dipanggung musik dan juga dalam bentuk video syahwat, menjadikan wanita sekedar pemuas syahwat dan nafsu belaka.
Lantas dimanakah posisi wanita yang selama ini menjadi ujung tombak dari sebuah perubahan itu? Dimana pula keanggunan seorang wanita bila selama ini lukisan-lukisan yang ada hanya meruntuhkan tembok-tembok kehormatan wanita?
Ibu
Dalam sebait duka, dan lirih
Di dalam goresan-goresan tinta
Ku tulis kecintaan
Kupersembahkan kehormatan
Bagi Wanita-wanita yang berkorban lebih
Kalau bukan engkau,
Tak mampu aku mampu menatap dunia.
Kalau bukan didikan engkau,
Tak mungkin aku mengenal Dunia.
Ibu,
Sedih ku melihat bayanganmu kini
Di saat wanita mengejar diri menjadi penguasa
Di saat wanita menjadi pemuas nafsu belaka
Dan kedudukan mereka tak mampu terangkat.
Aku ingin memberitahukan kepada saya, kamu dan dunia
Bahwa, Kembalikan Ibu-ibu kami
Kembali wanita-wanita terhormat itu
Menjadikan keluarga sebagai binaan
Dan menjadikan kerja hanya sebuah sampingan.
Ooo… Andai mereka mengetahui niat istri George Bush
Yang setia bekerja dalam rumah, membangun peradaban dari dalam
Ooo… andai mereka sadari pula, keanggunan Khadijah dan istri nabi
Maka, binasalah kesombongan wanita, terganti dengan kemuliaan peradaban.
Ibu,
Sungguh tanpamu, tak akan ada aku menatap dunia
Jasamu, melebihi jasaku pada dunia
Pengorbananmu, menyamai jihadnya para sahabat
Aku sadar ibu,
Aku akan meneguhkan perjuanganku
Menyadarkan ummat kedudukan dan kemuliaan para wanita
Dalam naungan islam
Mengembalikan hakikat wanita sesungguhnya.
Berapa banyak yang pada akhirnya, segelintir para ibu saja yang mau dan sadar berkorban lebih untuk keluarga mereka. Saya begitu salut, kepada para ibu yang memanggul sebagai aktivitas kerja mereka di pasar. Tapi, mereka tak pernah luput mengurusi keluarga mereka. Saya merasa begitu senang pula, melihat para ibu-ibu berdagang di pasar, sembari menitipkan senyum kepada para pembeli, tanpa sedikitpun melupakan fitrahnya sebagai seorang ibu.
Bagi anak-anak dan para suami. Walau pun semahal apa pun masakan yang disajikan diluar, harganya tidak akan mampu membeli kenikmatan dan kerenyahan masakan para Ibu. Kelezatannya yang mengguncang peradaban, disuguhi dengan senyum keanggunan, maka lidah ini akan mudah melantunkan nafas keagungan, dan mengucapkan untaian terima kasih. Begitu pula dengan pakaian-pakaian yang senantiasa dijaga kebersihannya, tidak akan mampu terbayar walaupun ada di luar sana para toko cucian yang menawarkan berbagai program, karena sesungguhnya setiap bilasan dan baju yang tercuci, terdapat bekas-bekas jari para penuntun ke surga. Keharuman yang dibawa adalah aroma surga yang lahir dari kebaikan hati seorang ibu.
Begitu pula dengan kesungguhan hati dan pengorbanan seorang ibu. Yang senantiasa memperhatikan kondisi suami dan anak-anak yang tetap menjadi kebaikan dan budi pekerti kelaurga. Kalau seandainya, di dunia ini para muslimah sadar akan hal ini, Niscaya begitu cepat pertolongan Allah SWT kepada ummat islam. Karena dari rahim-rahim mereka, dan jasa-jasa rumah tangga dan pengajaran rumah tangga yang begitu besar akan lahir jiwa-jiwa mushab bin ’umair ra. Yang setia pada islam, dan setangguh dari sosok Muhammad Al-Fatih.
Rizqi Awal
Selamat hari ibu, Selamat pula kepada para Ibu di Dunia, dan khususnya kepada Ibuku seorang diri yang masih bersabar, Maafkan aku belum mampu memberikan senyuman di wajahmu.
Share this post:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Datangnya pertolongan Allah itu disyaratkan adanya pertolongan kita kepada agama-Nya. Bahkan sangat penting para aktivis yang ikhlas itu mengerahkan segala kesungguhan dan daya-upayanya, bahkan untuk melipatgandakan upayanya. Hal itu dibarengi dengan kesanggupan menanggung kesulitan, apapun bentuknya. Mereka harus menghiasi diri dengan kesabaran dan keteguhan dalam kebenaran. Mereka harus berpegang teguh dengan mabda’ (ideologi) Islam dan pada metode Rasul Saw. hingga tercapai yang mereka inginkan.
Posting Komentar