Sebelum para peneliti menemukan adanya black hole, ternyata Al Quran telah mengungkap kejadiannya ratusan tahun yang lalu. Allah berfirman yang makna harfiahnya sebagai berikut, ‘Maka aku bersumpah dengan khunnas, yang berjalan lagi menyapu.’ (at-Takwir: 15-16)
Hadith
Dari Anas radhiallahu'anhu dari Nabi shollalllahu 'alahi wa sallam di dalam menceriterakan apa yang difirmankan oleh Tuhan Yang Maha Mulia lagi Maha Agung, di mana Allah berfirman: "Bila seseorang itu mendekat kepada-Ku sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta, bila ia mendekat kepada-Ku sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa, dan apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari". (Riwayat Bukhari).
Dari Ibnu `Abbas radhiallahu'anhu berkata, Rasulullah shollalllahu 'alahi wa sallam bersabda: "Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu karenanya yaitu kesehatan dan kesempatan". (Riwayat Bukhari).
by Media Islam Online on Friday, December 24, 2010 at 4:51pm
Oleh : Mujahidah Salsabila Firdaus
Muslim Rohingya hidup di Burma Barat (sekarang Myanmar) di Arakan State yang berbatasan dengan Bangladesh. Keturunan mereka dapat ditelusuri hingga Arab, Moor, Persia, Turki, Mughal, Patani dan Bengali. Persebaran Islam di Arakan (dan di sepanjang wilayah pesisir selatan Bangladesh) kebanyakan melalui pelaut Sufi dan para pedagang. Muslim Rohingya dikenal sebagai satu dari orang-orang hebat terakhir di dunia. Hampir 30 % total populasi Arakan State adalah orang Bengali dan populasi ini terus bertambah.
1,5 juta Muslim Rohingya hidup di Myanmar dan sisanya hidup di luar negeri seperti Bangladesh, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi karena penindasan dan penganiayaan. Mayoritas Muslim Rohingya memiliki mata pencaharian sebagai petani.
Rakyat Myanmar dipimpin oleh militer Junta yang brutal dan suka menindas dan disebut dengan Dewan Perdamaian dan Pengembangan Negara. Militer Junta seringkali menangkapi, menyiksa dan membunuh warganya sendiri demi menjaga pemerintahan tangan besi di negaranya. Militer Junta menindas dan berperilaku kejam terhadap banyak etnik minoritas di Myanmar seperti Muslim Rohingya. Mereka banyak menghadapi kekejaman.
Beberapa kekejaman terhadap Muslim Rohingya seperti misalnya larangan pernikahan tanpa izin negara, hal ini hanya berlaku bagi kaum Muslim dan tidak bagi umat Budha yang tinggal di Arakan. Mereka banyak sekali menghadapi penyiksaan, pemerkosaan, dan bahkan dipaksa menjadi budak di jalanan dan di kamp-kamp. Muslim Rohingya pun tidak diakui kewarganegaraanya, dirampas tanahnya, diusir paksa, dan bahkan mengalami pembunuhan di luar hukum. Mereka pun harus mendapatkan izin untuk bepergian dari satu bagian negara ke bagian yang lain. Pada tahun 1997, lebih dari 40 masjid dihancurkan oleh militer. Militer menghancurkan kuil, arkeologi tetap, dan pemakaman untuk melenyapkan warisan budaya Islam dari Muslim Rohingya.
Sistem pajak merupakan metode lain dari penindasan. Pajak dikenakan ketika umat Muslim ingin menikah serta terkena pajak pula untuk sekedar mengumpulkan kayu bakar dan bambu, untuk mendaftarkan kelahiran dan kematian, ternak bahkan untuk menonton sepak bola saja juga dikenai pajak. Wanita Rohingya yang hamil juga harus mendaftar serta menunjukkan wajah dan perut mereka kepada otoritas di sana. Karena adanya pembatasan perjalanan, para pelajar Rohingya menghadapi kehidupan tanpa pendidikan dan pembelajaran.
Para ulama Rohingya seringkali dilecehkan dan disiksa serta terkadang jenggot mereka dicukur paksa dan juga dipaksa pula untuk mengeluarkan dekrit yang tidak Islami.
Situasi bagi Muslim Rohingya yang melarikan diri ke luar negeri juga tidak begitu baik. Di Bangladesh, kaum Muslim Rohingya tinggal di kamp-kamp dan dipandang dengan penuh kebencian tanpa cinta sedikitpun sebagai umat Muhammad saw. Mereka juga mengalami penyiksaan oleh polisi, dipukuli, direbut kayu bakar mereka oleh penduduk setempat dan mereka pun juga disiksa sebagai orang-orang yang tak berharga. Mereka juga ditolak haknya untuk bekerja atau menerima bantuan. Di Bangladesh sekitar 28.000 Muslim Rohingya tinggal di kamp-kamp resmi yang diakui dan sekitar 200.000 Muslim Rohingya tinggal di luar kamp-kamp ilegal. Dalam beberapa kali muatan kapal, Rohingya Muslim telah dicegat oleh tentara Thailand keluar dari kapal mereka, setelah beberapa hari di tahanan mereka kembali ke perahu dengan makanan, air dan motor untuk menjalankan perahu, banyak pria, wanita, dan anak-anak meninggal.
Dalam sebuah hadits dari Nu'man bin-Basheer (ra) diriwayatkan bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
“Perumpamaan orang-orang Muslim dalam hal kasih sayang dan tolong menolong yang terjalin antar mereka adalah laksana satu tubuh. Jika satu bagian merasakan sakit maka seluruh bagian tubuh akan bereaksi dengan tidak tidur dan demam.” (HR Bukhari)
Bahkan setelah penindasan, Muslim Rohingya tetap berpegang kuat pada tali Allah سبحانه وتعالى dan Islam. Kita umat Muhammad صلى الله عليه وسلم harus menyadari setiap keadaan Muslim dan penindasan di seluruh dunia. Tidak hanya kita harus sadar, kita harus bekerja untuk penderitaan dan penindasan mereka supaya hilanglah segala kekejaman itu karena Allah سبحانه وتعالى akan menanyakan apa yang telah kita lakukan untuk umat yang kurang beruntung.
Negara-negara seperti Cina terus mendukung rezim militer di Myanmar, kita sebagai umat Islam perlu bertanya mengapa rezim ini telah diizinkan berkembang selama tahun-tahun ini. Kita perlu bertanya mengapa negara-negara seperti Bangladesh terus berdiam dan dalam banyak kasus memperlakukan kaum muslimin dengan cara yang tidak berbeda dari Myanmar dan malahan memperlakukan Muslim Rohingya sebagai parasit yang perlu dipindahkan ke tempat lain. Militer Bangladesh bahkan dengan cepat mendukung misi PBB di seluruh Dunia (Bangladesh adalah salah satu penyumbang terbesar untuk misi PBB]) tetapi tidak memiliki kemauan dan kendali serta kasih sayang untuk membantu kaum muslim Rohingya.
Sebuah kepemimpinan Muslim yang tulus (Khilafah) harus muncul di Asia Selatan yang insya Allah mewakili umat Islam di seluruh dunia seperti Muslim Rohingya di Myanmar, Muslim Filipina di Filipina, dan kaum Muslim di Thailand. Tanpa kepemimpinan Khilafah umat Islam akan terus menderita seperti Muslim Rohingya dan kami akan mampu menghentikan penindasan yang dijatuhkan pada mereka.
" Wahai manusia, sesungguhnya Aku memerintahkan yang baik dan melarang yang jahat sebelum kamu berdoa pada-Ku dan Aku tidak mengabulkan dan kamu mencari kemenangan dari-Ku dan Aku tidak memberikan kemenangan itu (karenakamu tidak memerintahkan yang baik dan melarang yang jahat) " (HR Ahmad, Ibnu Hibban, dan Baihaqi)
Daftar Rujukan :
- http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/asia-pacific/4793924.stm
- http://www.amnesty.org/en/library/asset/ASA16/005/2004/en/a565434b-d5d5-11dd-bb24-1fb85fe8fa05/asa160052004en.html
- http://news.bbc.co.uk/1/hi/8521280.stm
- http://english.aljazeera.net/news/asia-pacific/2009/01/2009129752552708.html
- http://www.un.org/en/peacekeeping/contributors/2010/sept10_2.pdf
Raih amal shalih, sebarkan informasi ini...
Ajak teman-teman anda untuk bergabung di
fans page Media Islam Online
grup Media Islam Online
twitter Media Islam Online
Tags: Cerita
Share this post:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar